SPOTSKETSA – –Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI) Sentani, Kabupaten Jayapura, akan menjadi arena bertarung atlet Muaythai dan Kempo pada perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua. Venue ini memiliki keunikan tersendiri.
GOR STT GIDI Papua dibangun di atas lahan seluas 2,5 hektare yang merupakan kompleks milik Sinode GIDI di Tanah Papua. Venue ini dikerjakan bersumber dari dana APBD 2019 dengan menelan anggaran senilai Rp 93 miliar dan ditangani oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero).
Venue ini termasuk dalam 9 venue PON XX yang telah diresmikan oleh Gubernur Provinsi Papua, Lukas Enembe, pada 23 Oktober 2020.
GOR STT GIDI mulai dibangun pada Desember 2018 silam, ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo dan Asisten I Bidang Pemerintahan dan Hukum Setda Papua, Doren Wakerkwa.
Presiden GIDI, Pendeta Dorman Wandikbo merasa gembira dengan terlaksananya prosesi peletakan batu pertama untuk pembangunan tiga venue olahraga tersebut di atas lahan GIDI. Dimana hal itu sudah menjadi pergumulan jemaat GIDI sejak lama.
“Kami keluarga besar GIDI mengucapkan terima kasih, dan kami sudah lama bergumul untuk hal seperti ini dan Tuhan pun menjawab lewat agenda PON ini. Dengan kehadiran PON Papua kami merasa ini adalah jawaban Tuhan atas tempat ini,” ujarnya kepada sejumlah wartawan, usai peletakkan batu pertama, Desember 2018.
Pendeta Dorman mengatakan, dengan pemberian tanah milik GIDI untuk digunakan sebagai pembangunan tiga venue tersebut, sudah menjadi salah satu bukti bahwa pihaknya sangat mendukung program Gubernur Papua, Lukas Enembe dan terwujudnya perhelatan PON XX di Tanah Papua.
“Selama berjalannya tahapan pembangunan venue ini tidak ada hambatan dan masalah, karena tanah ini milik GIDI dan Gereja dan tanah ini sudah bersertifikat. Setelah PON nantinya, venue-venue ini akan dipakai untuk kemuliaan Tuhan dalam kegiatan rohani. Oleh karena itu kami persembahkan ini untuk Papua,” tuturnya.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Hukum Setda Papua, Doren Wakerkwa sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan oleh Presiden GIDI dan seluruh jajarannya dengan menyerahkan 2,5 hektare tanah untuk dibangun sebagai venue olahraga.
“Pembangunan di wilayah gereja ini adalah bukti bahwa perjalanan PON sudah cerah untuk kedepannya. Karena batu pertama telah kita letakkan di lahan gereja GIDI,” ujar Doren.
Eks Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Daud Ngabalin dalam kesempatan tersebut mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih atas pemberian tanah dari GIDI Papua untuk dijadikan sebagai pembangunan venue olahraga. Ia juga menegaskan jika venue-venue tersebut nantinya akan kembali dihibahkan untuk bisa dimanfaatkan oleh pihak GIDI.
“Pemerintah membangun fasilitas olahraga di sini (lahan GIDI) yang nantinya akan dihibahkan kembali ke GIDI dan dikelola dengan kepentingan untuk masyarakat secara keseluruhan. Tinggal komunikasi saja yang sebenarnya harus kita bangun,” ungkapnya.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, Zainudin Amali saat meninjau sejumlah venue PON XX yang berada di tiga klaster sub PB PON yakni Kabupaten Mimika, Kabupaten Merauke, Kabupaten dan Kota Jayapura, medio Februari 2020, memastikan jika Papua sebagai tuan rumah sudah sangat siap.
“Secara keseluruhan Papua sudah sangat siap menjadi tuan rumah PON, jadi jangan ada keraguan ataupun kekhawatiran lagi tentang kesiapan Papua,” ujar Menpora.
Desain Berornamen Tifa
Pembangunan GOR STT GIDI Papua yang terletak di Sentani, Kabupaten Jayapura sudah rampung seutuhnya.
Venue yang dibangun di lahan Yayasan Gereja GIDI ini akan mempertandingkan cabang olahraga Muaythai dan Kempo pada perhelatan PON XX Oktober mendatang. Venue ini memiliki kesan unik, karena arsitekturnya yang bergaya etnik Papua.
Nampak dari luar, venue ini menonjolkan ciri khas Papua dengan sisi bangunannya yang berbentuk alat musik tradisional Papua, Tifa. Begitupun dengan tiang pilar di lantai duanya yang juga berbentuk Tifa.
“Venue ini sengaja kita desain seperti ini biar ada khas Papua-nya. Ini adalah salah satu GOR yang memiliki arsitektur yang indah dan menonjolkan nuansa etnis,” ujar Plt Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda Provinsi Papua, Alexander Kapisa.
Proses pembangunan venue ini sedikit mendapatkan tantangan karena desain atapnya sempat mengalami perubahan, karena letaknya berada di area lalu lintas pesawat.
“Pembangunannya tidak ada masalah, tapi atap dome yang kita gunakan sempat kita turunkan, supaya tidak mengganggu lalu lintas pesawat. Perubahan ketinggian itu yang mengubah desain keseluruhan venue ini,” jelas Kapisa.
GOR STT GIDI memiliki kapasitas hingga 3.000 penonton, lahan parkir dengan daya tampung 111 kendaraan roda dua dan 57 kendaraan roda empat.
Site Engineer Manager PT Nindya Karya, Sophian Badollahi menjelaskan di venue ini terdapat beberapa lantai, yang mana setiap lantainya memiliki fasilitas yang berbeda. Di lantai dasar terdapat area pemanasan atlet, mushola, ruang pengelola dan server, 2 unit ruang atlet pria, 2 unit ruang atlet wanita, ruang P3K & Medical Check Up (MCU), ruang wasit, lavatory umum, ruang konferensi pers, pusat media, loket dan cafetaria.
Sedangkan, untuk lantai 1 terdapat fasilitas area pertandingan, ruang penyimpanan dan ruang lavatory untuk pria dan wanita. sementara di lantai tribun akan terdapat fasilitas tribun penonton, ruang kontrol, ruang sekretariat dan ruang perlengkapan.
“Semua venue yang di bangun dengan menggunakan dana APBD termasuk GOR GIDI sudah selesai semuanya. Tapi, semua venue itu kini masuk dalam masa pemeliharaan dan perawatan,” ungkap Kapisa.
Penilaian Delegasi Teknik
Venue STT GIDI mendapatkan respons positif dari delegasi teknik atau technical delegate cabang olahraga Muaythai, Bachri Bachtiar. Menurutnya, venue tersebut sudah sangat memenuhi standar.
Bachtiar yang belum lama ini meninjau langsung venue tersebut bahkan mengakui jika venue GOR STT GIDI Papua sangat representatif. Pihaknya pun puas dengan kemegahan venue tersebut.
“Untuk venuenya sendiri sudah sangat representatif. Dan kami puas dengan venue GOR GIDI, sejauh ini semuanya lancar dan tak ada kendala dengan venuenya. Boleh dibilang kalau memang GOR GIDI Papua diperuntukkan untuk cabor muaythai, maka GOR ini salah satu yang terbaik menurut kami dan bahkan tidak ada duanya di Indonesia,” ujar Bachtiar.
“Kami berterima kasih kepada PB PON Papua, pemerintah Papua dan Pengprov Muaythai Papua yang telah menyediakan GOR GIDI untuk cabor Muaythai,”
Sumber: jubi