JAKARTA, SPOTSKETSA – Empat orang dilaporkan tewas dan 52 orang lainnya ditangkap dalam insiden penyerbuan gedung Kongres Amerika Serikat (AS), Capitol Hill, di Washington DC, Rabu (6/1/21), waktu setempat. Menurut kepala kepolisian Washington DC, Robert Contee, seorang wanita tewas ditembak seorang polisi tak berseragam yang bertugas mengamankan Gedung Capitol.
“Ini insiden tragis, dan saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan teman korban,” ujar Contee, seperti dikutip abcnews.com.
Kepolisian Washington DC menyatakan akan melakukan penyelidikan terhadap insiden penembakan itu, seperti dilakukan untuk semua kasus penembakan yang melibatkan polisi di ibu kota AS tersebut.
Sebelumnya diberitakan, para pengunjuk rasa memaksa anggota parlemen bersembunyi, dalam upaya untuk membatalkan pemilihan presiden Amerika yang mereka nilai telah melemahkan demokrasi negara, dan mencegah Joe Biden dari Demokrat menggantikan Trump sebagai presiden di negeri Paman Sam itu.
Menurut AP News, kerusuhan ini dipicu Trump, yang selama berminggu-minggu mengunggah informasi tidak benar soal pemilu AS, sekaligus mendesak para pendukungnya agar turun ke Washington untuk memprotes pengesahan Kongres atas kemenangan Biden.
Mengundurkan diri
Akibat insiden itu, menurut beberapa sumber, dua tangan kanan dari Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump mengundurkan diri, sedangkan sejumlah pejabat tinggi Gedung Putih mempertimbangkan untuk mundur, termasuk penasihat keamanan nasional Robert O’Brien dan wakilnya, Matthew Pottinger.
Stephanie Grisham mengundurkan diri sebagai kepala staf ibu negara setelah pendudukan Gedung Capitol oleh massa pendukung Trump, dalam upaya untuk menghadang Kongres mengesahkan hasil pemilihan presiden.
“Merupakan suatu kehormatan untuk melayani negara di Gedung Putih. Saya sangat bangga telah menjadi bagian dari misi Nyonya Trump untuk membantu anak-anak di berbagai daerah, dan bangga atas banyak pencapaian pemerintahan ini,” kata Grisham, dalam sebuah pernyataan.
Grisham, yang satu tahun menjabat sebagai juru bicara Gedung Putih, tidak menyebutkan secara tegas apakah pengunduran dirinya merupakan bentuk reaksi atas kekerasan di Capitol Hill tersebut. Namun, sumber yang mengetahui keputusannya mengatakan, kekerasan itu adalah kejadian terakhir yang tak dapat ia terima.
Sedangkan Sekretaris Sosial Gedung Putih, Rickie Niceta, juga mengundurkan diri, begitu pula wakil juru bicara Gedung Putih, Sarah Matthews, sebagaimana dikatakan sumber kepada Reuters.*
Sumber: antaranews, liputan6.com